Loh postingan apalagi nih? Si Fikry makin aneh saja postingannya hari ke hari, ah nevermind.
Judulnya memang sedikit kontroversial, namun isinya tidak seperti yang lo bayangkan kok.
Dalam posting kali ini gue akan coba membahas sedikit tentang isu yang "tabu" terutama di Indonesia. Mungkin ada yang terlintas didalam kepalanya ketika melihat judul diatas, atau ada yang tidak mengerti apa yang akan gue bahas? well, akan gue coba jelaskan.
Tasbih identik sebagai alat atau sarana dalam kegiatan keagamaan. Bagaimana sudah ada gambaran?ya posting kali ini gue akan membahas tentang isu keagamaan yang selama ini menjadi sorotan masyarakat luas. Tapi tunggu dulu, lalu apa hubungannya dengan bercinta? hmm, nanti akan gue bahas di akhir postingan ini, santai.
Agama bagi gue pribadi merupakan value, way of life, pola pikir, sikap, dan paling penting menurut gue lagi adalah makanan hati. Sepenting itukah? penting. Sempat terpikir dalam benak gue, apa yang dilakukan oleh orang tak beragama (atheis) ? bagaimana mereka memberi makan hatinya? iseng iseng gue mampir ke kaskus.co.id dan mengunjungi forum debate club. Disana gue temukan banyak topik yang menarik, terutama tentang keagamaan. Dalam salah satu thread, TS (empunya thread) menanyakan tentang fungsi agama dan memaparkan pendapatnya tentang bahwa agama itu bukan suatu yang perlu. Dia mengatakan bahwa semua yang ingin dilakukan manusia pada akhirnya dapat dicapai dengan berpikir. Voila, ternyata banyak yang merespon pendapatnya ini, ada yang pro dan kontra dengan pendapat mereka masing-masing.
Tentunya gue ikut berkomentar dalam thread itu, tapi seikhlasnya saja haha(biar keliatan inteleklah, tapi asbun). Ga salah memang setiap orang menyatakan pendapatnya, apalagi ini negara demokrasi. Tapi satu hal yang gue tidak pernah setuju dengan TS adalah adanya pernyataan bahwa semuanya dapat dicapai dengan cara berpikir logis. Menurut gue pribadi ga segampang itu, ada satu kondisi dimana otak sebagai sarana berpikir akan mandek, stagnan, dan tidak menemukan jalan keluar. Disitulah kita harus mencari alternatif lain jalan keluarnya.
Dan bagi gue, agama merupakan salah satunya. Ketika kita beribadah bagaimanapun caranya, kepada-Nya siapapun nama-Nya Allah SWT, Yesus, Budha, Yahwe, apapun itu, kita akan merasakan kondisi yang gimana ya, gue sendiri ga bisa mendeskripsikannya dan hal tersebut tidak bisa dicapai dengan berpikir. Kondisi yang damai, teduh, tenang, mungkin ini yang orang bilang makanan hati.
Makanan membuat sehat, memberikan energi, semangat, passion, dan anything you need. Cuma bedanya wujudnya saja yang tak terlihat, tapi bisa dirasakan. Ketika kita dekat dengan-Nya pun kesulitan yang kita hadapi akan dimudahkan,dengan jalan yang mungkin kita tidak akan pernah bayangkan. Otak jelas terlihat, tapi yang namanya hati (kalbu) letaknya dimana pun tidak jelas. Tapi kita bisa merasakan manfaat hati ini, rasa cinta, benci, kesal, suka, sayang, segan, semuanya bisa kita rasakan berkat hati. Memang belum tentu orang yang tidak punya agama tidak berhati dan sebaliknya, tetapi ketika kita beragama fungsi hati ini lebih terasa manfaatnya. Itulah alasan mengapa gue tetap memegang teguh mengapa agama itu penting (Oke sampai disini jelas point gue?kalo ada yang ga jelas silakan berkomentar dibawah).
Mungkin lo sedang menunggu-menunggu tentang hubungan tentang bercinta?gue akan menjelaskannya dengan ilmu cocoklogi gue yang terbatas ini. Bercinta dilakukan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh, dengan cinta, bahkan di Indonesia hanya boleh dilakukan oleh suami istri dengan ikatan yang suci. Begitu pula dengan agama yang saat ini kita yakini. Kita yakini dengan sepenuh hati,sungguh-sungguh,dengan cinta kepada-Nya dan kita anggap sebagai suatu ikatan yang suci, ikatan kita dengan-Nya, yang dilakukan dengan membaca dua kalimat syahadat,dibaptis,dibaiat atau apapun itu tanpa keterpaksaan. Itulah gambaran sederhana gue tentang agama itu sendiri.
Sepertinya pemahaman agamnya cukup dalam nih? Wah boro-boro gue aja sholat masih bolong-bolong haha.