Cantik? atau Biasa saja?
Ketika kamu dihadapkan pada pilihan tersebut, apa sih yang bakal kamu pilih? Sebagai seorang manusia dengan tingkat narsisme yang cukup tinggi, gue tentunya prefer untuk pilih ganteng (Ya iyalah, gue cowok! sayangnya ga ada dipilihannya). Lalu sebenernya apa sih yang pengen gue omongin? jadi gini, saat sedang browsing mengenai kampanye PR dari seluruh dunia, gue menemukan suatu fakta yang menarik dari salah satu brand Unilever, Dove.
Dove menemukan bahwa 96 % perempuan di dunia tidak memilih kata cantik untuk menggambarkan penampilan dirinya. Kok bisa? sebagai seorang pria tulen nan jomblo (yeah curhat lagi!), setiap gue bepergian kemanapun, mata gue aja ga bisa diem ngeliatin cewe yang seliweran, yang ini cantik, yang itu lucu, yang disana bohai. Loh ko ini bisa-bisanya Dove ngomong gitu??
Semua ini dibuktikan Dove melalui kampanye terbaru mereka Choose Beautiful. Dimulai melalui sebuah film pendek yang dirilis Dove, dimana mereka melakukan penelitian di lima kota besar dunia : San Fransisco, Shanghai, London, Delhi dan Sao Paolo. Hasilnya sangat mengejutkan bahwa dalam film ini menunjukkan perempuan seringkali tidak menyadari potensi kecantikan yang mereka miliki. Kalo kita lihat di film pendeknya, ternyata cewek-cewek ini dihadapkan pada dua pintu yang berisi dua pilihan satu pintu dengan tulisan "cantik", satu pintu dengan tulisan "biasa saja". Ternyata banyak cewek yang prefer untuk masuk ke pintu dengan tulisan "biasa saja". Aneh ya? gue juga bingung kenapa bisa begini.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk perempuan di seluruh dunia, namun perempuan di Indonesia juga merasa seperti itu. Seperti survei yang dilakukan oleh Unilever Indonesia bersama BMI Research sebuah lembaga research independen, yang mengatakan bahwa delapan dari sepuluh perempuan Indonesia merasa puas terhadap penampilan fisik atau wajahnya. Namun, mereka cenderung ragu untuk mengatakan tentang potensi kecantikan yang mereka miliki. Survey ini dilakukan di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya dan Medan kepada 300 responden perempuan di Indonesia dengan rentang umur 18 - 64 tahun. Ada apa ini dengan perempuan di Indonesia??
Ternyata oh ternyata hal ini ada jawabannya guys, menurut Psikolog Efnie Indrianie, M.Psi perempuan Indonesia memang seringkali enggan menyampaikan potensi kecantikan yang mereka miliki, salah satunya disebabkan adanya budaya lokal yang cukup kuat. Berdasarkan culture psychology, menurutnya masyarakat Indonesia itu kolektivis, dimana lebih mementingkan persepsi bersama dibandingkan dengan persepsi individu. Faktor ini terkadang membatasi perempuan Indonesia dalam memberikan persepsi cantik bagi dirinya. Oh itu toh alasannya, kalo temen-temen kamu merasa biasa aja, kamu pun juga gitu ya? kok gue ngga ya? haha.
Berdasarkan hal itulah Dove merilis kampanye Choose Beautiful untuk memberikan kepercayaan diri bagi perempuan-perempuan di Indonesia bahwa kalian itu cantik (sekali lagi kalian itu Cantik!). Hal ini bukannya tanpa hasil guys, Dove mengakui adanya peningkatan persentase persepsi perempuan terhadap potensi kecantikan yang dimilikinya. Berdasarkan survey Dove di tahun 2013, sebanyak 4% perempuan Indonesia mendeskripsikan dirinya cantik, dan persentase tersebut kini meningkat menjadi 8% di tahun 2015. kampanye Choose Beautiful juga menjadi salah satu komitmen Dove untuk terus menyadarkan dan mengingatkan kembali bahwa merasa cantik merupakan awal untuk memancarkan rasa percaya diri dan kebahagiaan bagi perempuan Indonesia.
Jadi perempuan Indonesia kamu itu cantik, cantik, cantik dari hatimu!